Sport News

Selasa, 16 Oktober 2012

Yussa Nugraha, Bocah Indonesia Tumbuh di Den Haag Belanda

Sepakbolanda membaca namanya Yussa Nugraha setelah ditagged seorang teman di Facebook. Bocah berusia 11 tahun ini, berasal dari Surakarta dan sekarang bermain di tim junior klub V.V. Haagse Hout. Siapa bakat mungil ini?


Bek Kiri? 
Sepakbolanda sendiri belum menyaksikan langsung penampilan putra Indonesia yang tinggal di ibukota pemerintahan Belanda itu. Tapi berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Yussa bermain di tim junior D1 klub yang berbasis di Mariahoeve di Den Haag. 

Yussa di nomor 7


Dari laporan pertandingan kejuaraan klub tahun 2011 lalu, ia menduduki posisi bek bersama rekannya Anton. Dan berbagai foto di Facebook mengindikasikan ia dipercayai mengawal pertahanan sebelah kiri.

Kepada Sepakbolanda.com, Yussa mengatakan dirinya sudah sejak usia 8 tahun bermain sepak bola di Belanda. "Kami datang ke Belanda tahun 2008. Ketika usia 8 tahun." 


Dari pantauan sepakbolanda, tampak pula bahwa Yussa bukan satu-satunya keturunan Indonesia yang bermain di klub amatir Den Haag ini. Di tim C1 usia 14 dan 15 tahun ada dua nama yang berlatar belakang Nusantara: Alonso Maniani dan Nunuai Matahelumual.

Alonso (3) dan Nunu (14)
Ayah Photographer
Selanjutnya, Yussa punya satu kakak perempuan dan kedua orang tuanya berasal dari Indonesia. Ayahnya Edi Indra Nugraha, adalah seorang photographer ulung, dengan berbagai jepretannya yang bagus yang meraih berbagai penghargaan. Keluarga yang sekarang tinggal di Den Haag ini kalau dibaca dari wallnya dan statusnya, mereka santun dan ramah. Selalu memberikan respon pada yang kasih jempol dan komentar.

Kemahiran membikin foto, bisa dilihat di Facebook Edi Nugraha. Dan sudah barang tentu, foto-foto putranya ketika sedang beraksi di lapangan diabadikannya pada gambar yang pas. Tentang bakat dan kemampuan olah bola dari Yussa sendiri masih harus ditunggu. 

Visi Belanda 
Siswa pindahan dari SD Nusukan 44 Surakarta itu sekarang duduk di kelas 8 atau semacam tahun terakhir SD menjelang sekolah menengah. "Saya sekolah di ToTaalschool de Vuurvlinder Mariahouve, di group 8 om." 

Baik sekolah maupun budaya ia sedang melakukan adaptasi di Belanda. Dan yang paling penting dalam visi pelatihan sepak bola di Belanda adalah: MENIKMATI permainan itu sendiri. Karena kebebasan berpikir inilah yang akhirnya akan melahirkan kreativitas di lapangan.

Ingin Kenal
Dalam waktu dekat Sepakbolanda tentu saja akan mengantarkan tulisan yang lebih akrab tentang Yussa dan keluarganya di Den Haag. Tentang pengalaman belajar sepak bola di Belanda, porsi latihannya, tuntutan terhadap orang tua dan lainnya. 

Nikmati
Dan utamanya semoga saja Yussa bisa menikmati sepak bola di lapangan rumput di Den Haag Belanda dan yang tidak kalah penting adalah dukungan dari kedua orang tua dalam memberikan porsi tepat antara sekolah dan sepak bola. Sisanya adalah bakat yang akan berbicara! Good luck en veel plezier Yussa!

Skuad Ideal Indonesia

Kiper: Kurnia Meiga, Wahyu Tri Nugroho, I Made Wirawan, Ferry Rotinsulu, Syamsidar.

Belakang: Ricardo Salampessy, Victor Igbonefo, Wahyu Wijiastanto, Diego Mchiels, Hamdi Ramdhan, Arthur Irawan, Muhammad Roby, Abdurrahman, Benny Wahyudi, Supardi, Zulkifly Syukur, Alfin Tuasalamony, Jajang Sukmara, Hamka Hamzah.

Tengah: Ahmad Bustomi, Stefano Lilipaly, Joey Suk, Taufik, Vendry Mofu, Rasyid Bakri, Zulham Zamrun, Hendra Bayauw, Oktovianus Maniani, Andik Vermansyah, Ferinando Pahabol, Firman Utina, Ponaryo Astaman, Muhammad Ridwan, Atep, Tony Sucipto, Eka Ramdani.

Depan: Irfan Bachdim, Titus Bonai, Greg Nwokolo, Patrich Wanggai, Sergio van Dijk, Bambang Pamungkas, Cristiano Gonzales, Syamsir Alam, Ferdinand Sinaga.Boaz Salossa